Minggu, 15 Februari 2009

RAHASIA KEKUATAN SEDEKAH

Dikisahkan dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Turmudzi dan Ahmad, sbb :
Tatkala Allah Ta'ala menciptakan bumi, maka bumipun bergetar.
Lalu Allah menciptakan gunung dengan kekuatan yang telah diberikan kepadanya, ternyata bumipun terdiam.
Para malaikat terheran-heran akan penciptaan gunung tersebut. Kemudian mereka bertanya "Ya Rabbi, adakah sesuatu dalam penciptaan-Mu yang lebih kuat daripada gunung ?"
Allah menjawab, " Ada , yaitu besi" (kita mafhum bahwa gunung batupun bisa menjadi rata ketika dibor dan diluluhlantakkan oleh buldozer atau sejenisnya yang terbuat dari besi),
Para malaikat bertanya lagi "Ya Rabbi, adakah sesuatu dalam penciptaan-Mu yang lebih kuat daripada besi ?"
Allah yang Maha Suci menjawab, " Ada , yaitu api" (besi, bahkan bajapun bisa menjadi cair dan lumer setelah dibakar api),
Para malaikat kembali bertanya "Ya Rabbi, adakah sesuatu dalam penciptaan-Mu yang lebih kuat daripada api ?" Allah yang Maha Agung menjawab, " Ada , yaitu air" (api membara sedahsyat apapun niscaya akan padam jika disiram air),
Para malaikatpun bertanya kembali "Ya Rabbi, adakah sesuatu dalam penciptaan-Mu yang lebih kuat daripada air ?" Allah yang Maha Tinggi dan Maha Sempurna menjawab, " Ada , yaitu angin" (air disamu dera luas akan serta merta terangkat, bergulung-gulung dan menjelma menjadi gelombang raksasa yang dahsyat, tiada lain karena kekuatan angin. Angin ternyata memiliki kekuatan yang teramat dahsyat),
Akhirnya para malaikatpun bertanya lagi "Ya Allah, adakah sesuatu dalam penciptaan-Mu yang lebih dahsyat dari itu semua ?" Allah yang Maha Gagah dan Maha Dahsyat kehebatannya menjawab, " Ada , yaitu amal anak Adam yang mengeluarkan sedekah dengan tangan kanannya sementara tangan kirinya tidak mengetahuinya". Artinya, yang paling hebat, paling kuat dan paling dahsyat sebenarnya adalah orang yang bersedekah tetapi tetap mampu menguasai dirinya, sehingga sedekah yang dilakukannya bersih, tulus dan ikhlas tanpa ada unsur pamer ataupun keinginan untuk diketahui orang lain.
Berkaitan dengan ikhlas ini, RasulAllah SAW mengingatkan dalam pidatonya ketika beliau sampai di Madinah pada waktu hijrah dari Makkah : "Wahai segenap manusia ! Sesungguhnya amal itu tergantung kepada niat, dan seseorang akan mendapatkan (pahala) sesuai dengan apa yang diniatkannya". Oleh karena itu hendaknya kita selalu mengiringi sedekah kita dengan niat yang ikhlas hanya karena Allah semata, tanpa tendensi ingin dipuji, dianggap dermawan, dihormati, dll yang dapat menjadikan sedekah kita menjadi sia-sia.
Ganjaran bersedekah
RasulAllah Shollallahu Alaihi Wa Sallam menganjurkan kepada kita umatnya untuk memperbanyak sedekah, hal itu dimaksudkan agar rezeki yang Allah berikan kepada kita menjadi berkah. Allah memberikan jaminan kemudahan bagi orang yang berdekah, ganjaran yang berlipatganda (700 kali) dan ganti, sebagaimana firman-Nya dan sabda RasuluAllah SAW, sbb :
Allah Ta'ala berfirman, "Adapun orang yang memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertaqwa dan membenarkan adanya pahala yang terbaik (surga) maka Kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah". {Qs. Al Lail (92) : 5-8}
Allah Ta'ala berfirman, "Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah maha luas (kurnia-Nya) lagi maha mengetahui". {Qs. Al Baqarah (2) : 261}
RasulAllah SAW bersabda, "Setiap awal pagi, semasa terbit matahari, ada dua malaikat menyeru kepada manusia dibumi. Yang satu menyeru, "Ya Tuhan, karuniakanlah ganti kepada orang yang membelanjakan hartanya kepada Allah". Yang satu lagi menyeru "musnahkanlah orang yang menahan hartanya".
Tolak Bala dengan Sedekah
Orang-orang yang beriman sangat sadar dengan kekuatan sedekah untuk menolak bala, kesulitan dan berbagai macam penyakit, sebagaimana sabda RasulAllah SAW, sbb :
"Bersegeralah bersedekah, sebab yang namanya bala tidak pernah mendahului sedekah".
"Belilah semua kesulitanmu dengan sedekah".
"Obatilah penyakitmu dengan sedekah".
Banyak dari kita yang sudah mengetahui dan memahami perihal anjuran bersedekah ini, namun persoalannya seringkali kita teramat susah untuk melakukannya karena kekhawatiran bahwa kita salah memberi, sebagai contoh kadang kita enggan memberi pengemis/pengamen yang kita temui dipinggir jalan dengan pemikiran bahwa mereka (pengemis/pengamen tsb) menjadikan meminta-minta sebagai profesinya, tidak mendidik, dll. Padahal sesungguhnya prasangka kita yang demikian adalah bisikan-bisikan setan laknatullah yang tidak rela melihat kita berbuat baik (bersedekah), sebaiknya mulai saat ini hendaknya kita hilangkan prasangka-prasangka yang demikian karena seharusnya sedekah itu kita niatkan sebagai bukti keimanan kita atas perintah Allah dan rasul-Nya yang menganjurkan umatnya untuk gemar bersedekah, Masalah apabila ternyata kemudian bahwa sedekah yang kita beri kepada pengemis/pengamen tadi tidak tepat sasaran, bukan lagi urusan kita, karena sedekah hakekatnya adalah ladang amal bagi hamba-hamba Allah yang bertakwa. Pengemis/pengamen/fakir miskin lainnya adalah ladang amal bagi orang yang berkecukupan, dapat kita bayangkan andaikata tidak ada lagi orang-orang tersebut, kepada siapa lagi kita dapat beramal (bersedekah) ??? Atau kalo kita termasuk orang yang tidak suka memberi sedekah (kepada pengemis/pengamen/fakir miskin) dengan berbagai alasan dan pertimbangan maka biasakanlah bersedekah dengan menyiapkan sejumlah uang sebelum sholat Jum'at dan memasukkan ke kotak-kotak amal yang tersedia dan biasakan dengan memberi sejumlah minimal setiap Jum'at, misalnya Jum'at ini kita menyumbang Rp. 10 ribu ke kotak amal maka sebaiknya Jum'at berikutnya harus sama, syukur-syukur bisa lebih dan terutama harus diiringi dengan keikhlasan. Sedekah anda, walaupun kecil tetapi amat berharga disisi Allah Azza Wa Jalla.
Orang yang bakhil dan kikir dengan tidak menyedekahkan sebagian hartanya akan merugi didunia dan akhirat karena tidak mendapat keberkahan. Jadi, sejatinya orang yang bersedekah adalah untuk untuk kepentingan dirinya. Sebab menginfakkan (belanjakan) harta akan memperoleh berkah dan sebaliknya menahannya adalah celaka. Tidak mengherankan jika orang yang bersedekah diibaratkan orang yang berinvestasi dan menabung disisi Allah dengan jalan meminjamkan pemberiannya kepada Allah. Balasan yang akan diperoleh berlipatganda. Mereka tidak akan rugi meskipun pada awalnya mereka kehilangan sesuatu.
Sedekah yg pahalanya terus mengalir
Dari Abu Hurairah RA, bahwa sesungguhnya Rasulullah SAW, telah bersabda : "Bila seorang hamba telah meninggal, segala amalnya terputus, kecuali tiga hal : amal jariyah, ilmu yang bermanfaat atau anak shalih yang mendo'akannya" (HR. Bukhari, dalam Adabul Mufrad).

Senin, 09 Februari 2009

DETIK-DETIK AKHIR RASULULLAH

Rasulullah dengan suara lemah memberikan kutbah terakhirnya, “Wahai umatku, kita semua ada dalam kekuasaan Allah dan cinta kasih-Nya. Maka taati dan bertakwalah kepada-Nya. Kuwariskan dua perkara pada kalian, al-Qur’an dan sunnahku. Barang siapa mencintai sunnahku, bererti mencintai aku dan kelak orang-orang yang mencintaiku, akan masuk syurga bersama-sama aku.”
Khutbah singkat itu diakhiri dengan pandangan mata Rasul yang tenang menatap sahabatnya satu persatu. Abu Bakar menatap mata itu dengan berkaca-kaca, Umar dadanya naik turun menahan nafas dan tangisnya.Usman menghela nafas panjang dan Ali menundukkan kepalanya dalam-dalam. “Isyarat itu telah datang, saatnya sudah tiba. Rasulullah akan meninggalkan kita semua,” keluh hati semua sahabat kala itu.
Manusia tercinta itu, hampir selesai menunaikan tugasnya di dunia. Tanda-tanda itu semakin kuat, tatkala Ali dan Fadhal dengan cergas menangkap Rasulullah yang berkeadaan lemah dan goyah ketika turun dari mimbar. Di saat itu, kalau mampu, seluruh sahabat yang hadir di sana pasti akan menahan detik-detik berlalu. Matahari kian tinggi, tapi pintu rumah Rasulullah masih tertutup. Sedang di dalamnya, Rasulullah sedang terbaring lemah dengan keningnya yang berkeringat dan membasahi pelepah kurma yang menjadi alas tidurnya.
Tiba-tiba dari luar pintu terdengar seorang yang berseru mengucapkan salam.
“Bolehkah saya masuk?” tanyanya. Tapi Fatimah tidak mengizinkannya masuk.
“Maafkanlah, ayahku sedang demam,” kata Fatimah yang membalikkan badan dan menutup pintu.
Kemudian ia kembali menemani ayahnya yang ternyata sudah membuka mata dan bertanya pada Fatimah.
“Siapakah itu wahai anakku?”“Tak tahulah ayahku, orang sepertinya baru sekali ini aku melihatnya,” tutur Fatimah lembut.
Lalu, Rasulullah menatap puterinya itu dengan pandangan yang menggetarkan. Seolah-olah bahagian demi bahagian wajah anaknya itu hendak dikenang.
“Ketahuilah, dialah yang menghapuskan kenikmatan sementara, dialah yang memisahkan pertemuan di dunia. Dialah malakul maut,” kata Rasulullah.
Fatimah menahan ledakkan tangisnya.
Malaikat maut telah datang menghampiri. Rasulullah pun menanyakan kenapa Jibril tidak menyertainya. Kemudian dipanggilah Jibril yang sebelumnya sudah bersiap di atas langit dunia menyambut ruh kekasih Allah dan penghulu dunia ini.
“Jibril, jelaskan apa hakku nanti di hadapan Allah?” tanya Rasululllah dengan suara yang amat lemah.
“Pintu-pintu langit telah terbuka, para malaikat telah menanti ruhmu. Semua syurga terbuka lebar menanti kedatanganmu,” kata Jibril.
Tapi, semua penjelasan Jibril itu tidak membuat Rasul lega, matanya masih penuh kecemasan dan tanda tanya.
“Engkau tidak senang mendengar kabar ini?” tanya Jibril lagi.
“Kabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak, sepeninggalanku?”
“Jangan khawatir, wahai Rasul Allah, aku pernah mendengar Allah berfirman kepadaku: ‘Kuharamkan syurga bagi siapa saja, kecuali umat Muhammad telah berada di dalamnya,” kata Jibril meyakinkan.
Detik-detik kian dekat, saatnya Izrail melakukan tugas. Perlahan-lahan ruh Rasulullah ditarik. Nampak seluruh tubuh Rasulullah bersimbah peluh, urat-urat lehernya menegang.
“Jibril, betapa sakitnya, sakaratul maut ini.” Perlahan terdengar desisan suara Rasulullah mengaduh.
Fatimah hanya mampu memejamkan matanya. Sementara Ali yang duduk di sampingnya hanya menundukan kepalanya semakin dalam. Jibril pun memalingkan muka.
“Jijikkah engkau melihatku, hingga engkau palingkan wajahmu Jibril?” tanya Rasulullah pada Malaikat pengantar wahyu itu.
“Siapakah yang sanggup, melihat kekasih Allah direnggut ajal,” kata Jibril sambil terus berpaling.
Sedetik kemudian terdengar Rasulullah memekik kerana sakit yang tidak tertahankan lagi.
“Ya Allah, dahsyat sekali maut ini, timpakan saja semua siksa maut ini kepadaku, jangan pada umatku,” pinta Rasul pada Allah.
Badan Rasulullah mulai dingin, kaki dan dadanya sudah tidak bergerak lagi. Bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu. Ali pun segera mendekatkan telinganya.
“Uushiikum bis shalati, wa maa malakat aimanuku, peliharalah shalat dan peliharalah orang-orang lemah di antaramu.”
Di luar pintu tangis mulai terdengar bersahutan, sahabat saling berpelukan. Fatimah menutupkan tangan di wajahnya, dan Ali kembali mendekatkan telinganya ke bibir Rasulullah yang mulai kebiruan.
“Ummatii, ummatii, ummatiii?” Dan, berakhirlah hidup manusia mulia yang memberi sinaran kemuliaan itu. Kini, mampukah kita mencintai sepertinya? Allahumma sholli ‘ala Muhammad wa baarik wa salim ‘alaihi. Betapa cintanya Rasulullah kepada kita.
Kirimkan kepada sahabat-sahabat muslim lainnya agar timbul kesadaran untuk mencintai Allah dan RasulNya. Seperti Allah dan Rasul mencintai kita semua.________________Source : Search Engine, Islamic Site …

RAHASIA DHUHA

Didalam Surah Adh-Dhuha Allah swt bersumpah dengan waktu dhuha dan waktu malam: “Demi waktu matahari sepenggalahan naik, dan demi malam apabila telah sunyi.” (QS. 93:1-2). Pernahkah terlintas dalam benak kita mengapa Allah swt sampai bersumpah pada kedua waktu itu?. Beberapa ahli tafsir berpendapat bahwa kedua waktu itu adalah waktu yang utama paling dalam setiap harinya.
Pada waktu itulah Allah swt sangat memperhatikan hambaNya yang paling getol mendekatkan diri kepadaNya. Ditengah malam yang sunyi, dimana orang-orang sedang tidur nyenyak tetapi hamba Allah yang pintar mengambil kesempatan disa’at itu dengan bermujahadah melawan kantuk dan dinginnya malam dan air wudhu’, bangun untuk menghadap Khaliqnya, tidak lain hanya untuk mendekatkan diri kepadanya.Demikian juga dengan waktu dhuha, dimana orang-orang sibuk dengan kehidupan duniawinya dan mereka yang tahu pasti akan meninggalkannya sebentar untukkembali mengingat Allah swt, sebagaimana yang dikatakan oleh sahabat Zaid bin Arqam ra ketika beliau melihat orang-orang yang sedang melaksanakan shalat dhuha: “Ingatlah, sesungguhnya mereka telah mengetahui bahwa shalat itu dilain sa’at ini lebih utama. Sesungguhnya Rasulullah saw bersabda: “Shalat dhuha itu (shalatul awwabin) shalat orang yang kembali kepada Allah, setelah orang-orang mulai lupa dan sibuk bekerja, yaitu pada waktu anak-anak unta bangun karena mulai panas tempat berbaringnya.” (HR Muslim).
Lantas bagaimana tidak senang Allah dengan seorang hamba yang seperti ini, sebagaimana janjiNya: “Hai orang-orang yang beriman bertaqwalah Kepada Allahdan carilah jalan yang mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah pada jalan-Nya, supaya kamu mendapat keberuntungan. (QS. 5:35). Diakhir ayat ini terlihat Allah menyatakan kata “beruntung” bagi hambanya yang sukamendekatkan diri kepadanya. Nach.. kalau bicara tentang beruntung tentu ini adalah rejeki bagi kita. Dan satu hal yang perlu kita ingat bahwa rejeki itu bukan hanya bentuknya materi atau uang belaka. Tetapi lebih dalam dari itu, segala sesuatu yang diberikan kepada kita yang berdampak kebaikan kepada kehidupan kita didunia dan diakhirat adalah rejeki. Dan puncak dari segala rejeki itu adalah kedekatan kepada Allah swt dan tentu kalau berbicara ganjaran yaitu kenikmatan puncak yang paling akhir adalah syurga. Oleh karena itu para ulama mengajarkan kita untuk berdo’a tentang rejeki ketika selesai shalat dhuha. Jadi salah satu fadilah (keutamaan) dari shalat dhuha itu adalah sarana jalan untuk memohon limpahan rejeki dari Allah swt.
Disamping itu shalat dhuha ini juga dapat mengantikan ketergadaian setiap anggota tubuh kita pada Allah, dimana kita wajib membayarnya sebagaimana sabda Rasulullah saw: “Setiap pagi setiap persendian salah seorang diantara kalian harus (membayar) sadhaqah; maka setiap tasbih adalah sadhaqah, setiap tahmid adalah sadhaqah, setiap tahlil adalah sadhaqah, setiap takbir adalah sadhaqah, amar ma’ruf adalah sadhaqah, mencegah kemungkaran adalah sadhaqah, tetapi dua raka’at dhuha sudah mencukupi semua hal tersebut” (HR Muslim).
Tetapi yang lebih dalam dari itu lagi adalah shalat dhuha ini adalah salah amalan yang disukai Rasulullah saw beserta para sahabatnya (sunnah), sebagaimana anjuran beliau yang disampaikan oleh Abu Hurairah ra:“Kekasihku Rasulullah saw telah berwasiat kepadaku dengan puasa tiga hari setiap bulan, dua raka’at dhuha dan witir sebelum tidur” (Bukhari, Muslim, Abu Dawud).Kalaulah tidak khawatir jika ummatnya menganggap shalat dhuha ini wajib hukumnya maka Rasulullah saw akan tidak akan pernah meninggalkannya. Para orang alim, awliya dan ulama sangatlah menjaga shalat dhuhanya sebagaimana yang dikatakan oleh Imam Syafei’: Tidak ada alasan bagi seorang mukmin untuktidak melakukan shalat dhuha”. Hal ini sudah jelas dikarenakan oleh seorang mukmin sangat apik dan getol untuk mendekatkan diri kepada Tuhannya”.
Jadi tidak ada alasan lagi bagi kita sebagai seorang muslim yang mempunyai tujuan hidup untuk mendapatkan ridhoNya meninggalkan shalat dhuha karena kesibukan duniawi kita kecuali karena kelalaian dan kebodohan kita sendiri.___________from mailist al irfan ( Mutiara Shubuh )

RAHASIA SHOLAT SUBUH

oleh : Dr. dr. Barita Sitompul SpJP Setiap pagi kalau kita tinggal didekat mesjid maka akan terbangun mendengar adzan subuh, yang menyuruh kita untuk melaksanakan shalat subuh. Bagi mereka yang beriman segera saja melemparkan selimut dan segera wudhu dan shalat baik di rumah masing-masing atau ke mushalla atau masjid terdekat dengan berjalan kaki.
Mungkin menjadi pertanyaan mengapa Tuhan memerintahkan kita bangun pagi dan shalat subuh? Berbagai jawaban dari semua disiplin ilmu tentunya akan banyak dijumpai dan membedah serta memberikan jawaban akan manfaat shalat subuh itu. Dibawah akan diulas sedikit mengani manfaat shalat subuh, instruksi Allah sejak 1400 tahun yang lalu.
Dalam adzan subuh juga akan terdengar kalimat lain dibandingkan dengan kalimat-kalimat yang dikumandangkan muazin untuk waktu-waktu shalat selanjutnya. Kalimat yang terdengar berbeda dan tidak ada pada azan di lain waktu adalah “ash shalatu khairun minan naum”.
Arti kalimat itu adalah shalat itu lebih baik dari pada tidur. Pernahkah kita mencoba sedikit saja menghayati kalimat ”ash shalatu khairun minan naum”?
Mengapa kalimat itu justru dikumandangkan hanya pada shalat subuh, tatkala kita semua sedang terlelap, dan bukan pada adzan untuk shalat lain.
Sangat mudah bagi kita semua mengatakan bahwa shalat subuh memang baik karena menuruti perintah Allah SWT, Tuhan semesta Alam, Apapun perintahnya pasti bermanfaat bagi kehidupan manusia. Tetapi disisi mana manfaat i tu? Apa supaya waktu banyak untuk mencari rezeki, tidak ketinggalan kereta atau bus karena macet? Pada waktu dulukan belum ada desak-desakan seperti sekarang semua masih lancar, untuk itu tinjauan dari sisi kesehatan kardiovaskular masih menarik untuk dicermati.
Untuk tidak berpanjang kata, maka dikemukakan data bahwa shalat subuh bermanfaat karena dapat mengurangi kecenderungan terjadinya gangguan kardiovaskular.
Pada studi MILIS, studi GISSI 2 dan studi-studi lain di luar negeri, yang dipercaya sebagai suatu penelitian yang shahih maka dikatakan puncak terjadinya serangan jantung sebagian besar dimulai pada jam 6 pagi sampai jam 12 siang. Mengapa demikian? Karena pada saat itu sudah terjadi perubahan pada sistem tubuh dimana terjadi kenaikan tegangan saraf simpatis (istilah Cina:Yang) dan penurunan tegangan saraf parasimpatis (YIN). Tegangan simpatis yang meningkat akan menyebabkan kita siap tempur, tekanan darah akan meningkat, denyutan jantung lebih kuat dan sebagainya.
Pada tegangan saraf simpatis yang meningkat maka terjadi penurunan tekanan darah, denyut jantung kurang kuat dan ritmenya melambat. Terjadi peningkatan aliran darah ke perut untuk menggiling makanan dan berkurangnya aliran darah ke otak sehingga kita merasa mengantuk, pokoknya yang cenderung kepada keadaan istirahat.
Pada pergantian waktu pagi buta (mulai pukul 3 dinihari) sampai siang itulah secara diam-diam tekanan darah berangsur naik, terjadi peningkatan adrenalin yang berefek meningkatkan tekanan darah dan penyempitan pembuluh darah (efek vasokontriksi) dan meningkatkan sifat agregasi trombosit (sifat saling menempel satu sma lain pada sel trombosit agar darah membeku) walaupun kita tertidur. Aneh bukan? Hal ini terjadi pada semua manusia, setiap hari termasuk anda dan saya maupun bayi anda. Hal seperti ini disebut sebagai ritme Circardian/Ritme sehari-hari, yang secara kodrati diberikan Tuhan kepada manusia. Kenapa begitu dan apa keuntungannya Tuhan yang berkuasa menerangkannya saat ini.
Namun apa kaitannya keterangan di atas dengan kalimat ”ash shalatu khairun minan naum”? Shalat subuh lebih baik dari tidur?
Secara tidak langsung hal ini dapat dirunut melalui penelitian Furgot dan Zawadsky yang pada tahun 1980 dalam penelitiannya mengeluarkan sekelompok sel dinding arteri sebelah dalam pada pembuluh darah yang sedang diseledikinya (dikerok).
Pembuluh darah yang normal yang tidak dibuang sel-sel yang melapisi dinding bagian dalamnya akan melebar bila ditetesi suatu zat kimia yaitu: Asetilkolin. Pada penelitian ini terjadi keanehan, dengan dikeluarkannya sel-sel dari dinding sebelah dalam pembuluh darah itu, maka pembuluh tadi tidak melebar kalau ditetesi asetilkolin.
Penemuan ini tentu saja menimbulkan kegemparan dalam dunia kedokteran.“Jadi itu toh yang menentukan melebar atau menyempitnya pembuluh darah, sesuatu penemuan baru yang sudah sekian lama, sekian puluh tahun diteliti tapi tidak ketemu”.
Penelitian itu segera diikuti penelitian yang lain diseluruh dunia untuk mengetahui zat apa yang ada didalam sel bagian dalam pembuluh darah yang mampu mengembangkan/melebarkan pembuluh itu. Dari sekian ribu penelitian maka zat tadi ditemukan oleh Ignarro serta Murad dan disebut NO/Nitrik Oksida.
Ketiga penelitian itu Furchgott dan Ignarro serta Murad mendapat hadiah NOBEL tahun 1998.
Zat NO selalu diproduksi, dalam keadaan istirahat tidur pun selalu diproduksi, namun produksi dapat ditingkatkan oleh obat golongan Nifedipin dan nitrat dan lain-lain tetapi juga dapat ditingkatkan dengan bergerak, dengan olahraga.
Efek Nitrik oksida yang lain adalah mencegah kecenderungan membekunya darah dengan cara mengurangi sifat agregasi/sifat menempel satu sama lain dari trombosit pada darah kita.
Jadi kalau kita kita bangun tidur pada pagi buta dan bergerak, tatkala tamu yang tidak kita inginkan selalu saja sowan pada setiap pagi gelap, maka hal itu akan memberikan pengaruh baik pada pencegahan gangguan kardiovaskular. Naiknya kadar NO dalam darah karena exercise yaitu wudhu dan shalat sunnah dan wajib, apalagi bila disertai berjalan ke mesjid merupakan proteksi bagi pencegahan kejadian kardiovaskular.
Selain itu patut dicatat bahwa pada posisi rukuk dan sujud terjadi proses mengejan, posisi ini meningkatkan tonus parasimpatis (yang melawan efek tonus simpatis). Dengan exercise tubuh memproduksi NO untuk melawan peningkatan kadar zat adrenalin di atas yang berefek menyempitkan pembuluh darah dan membuat sel trombosit darah kita jadi bertambah liar dan inginnya rangkulan terus.
Demikianlah kekuasaan Allah, ciptaannya selalu dalam berpasang-pasangan, siang-malam, panas-dingin, dan NO-Kontra anti NO.
Allah, sudah sejak awal Islam datang menyerukan shalat subuh. Hanya saja Allah tidak secara jelas menyatakan manfaat akan hal ini karena tingkat ilmu pengetahuan manusia belum sampai dan masih harus mencarinya sendiri walaupun harus melalui rentang waktu ribuan tahun. Petunjuk bagi kemaslahatan umat adalah tanda kasihNya pada hambaNya. Bukti manfaat instruksi Allah baru datang 1400 tahun kemudian. Allahu Akbar.
Mudah-mudahan mulai saat ini kita tidak lagi memandang sholat sebagai perintahNya akan tetapi memandangnya sebagai kebutuan kita. Sehingga tidak merasa berat dan terpaksa dalam menjalankan ibadah dan selalu shalat subuh didahului dengan shalat sunnah dan kalau dapat jalan ke mesjid.
Dan juga anda jangan jadi terlalu bersemangat, karena ingin sehat sehingga shalat subuhnya jadi 3 atau 4 rakaat. Itu tidak ada dalam petunjuk shalat. Selamat shalat subuh dengan penuh rasa syukur pada Allah akan karunia ini. Amien.____________________________________diambil dari milist “ahli sufi” arsip file attachment, posting by firliana putri

Sabtu, 07 Februari 2009

HARI RAYA QURBAN 1429-H

Masjid Al-Muhajirin Komplek Perumahan Depkes Ciputat, tiap PHBI selalu melaksanakan kegiatan tersebut, diantaranya kali ini adalah peringatan Qurban, dalam kegiatan tersebut pengurus Masjid selalu melibatkan berbagai unsur diantaranya Bapak-bapak, Ibu-ibu, Remaja putra dan putri juga beberapa warga lingkungan komplek. Hal tersebut bertujuan untuk menjalin silaturahmi juga demi syiarnya kegiatan di Masjid Al-Muhajirin.

Setiap kegiatan diawali dengan rapat-rapat mulai pembentukan kepanitiaan hingga rencana pelaksanaannya. Khusus didalam peringatan Qurban ini panitia membentuk kepanitiaan diantaranya seksi pengadaan, penaningan, pendistribusian, keuangan yang dikoordinatori oleh ketua. Puncak kKesibukan dalam kegiatan ini adalah pada seksi distribusi, dimana seksi ini harus meminta data warga dilingkungan komplek dan luar komplek. Yang selanjutnya menyampaikan kupon pengambilan daging ke warga tersebut pada saat hari "H". Penyampaian daging qurban dibagi menjadi beberapa jalur/pos dan masing-masing pos di koordinatori oleh satu orang, yang bertanggung jawab menyampaikan daging sesuai kupon yang di edarkan. Daging qurban selain disampaikan ke warga tersebut diatas juga di sampaikan kepada Para guru-guru yang berkecimpung di Masjid Al-Muhajirin, Yayasan-yayasan hingga duafa di bogor, cimacan dan para pemulung. Setiap tahun jumlah kupon selalu bertambah, bahkan warga yang ingin meminta daging-pun tanpa kupon semakin meningkat, sehingga panitia mengantisipasi dengan menyediakan cadangan yang cukup banyak. Harapan pengurus dan panitia semoga dari tahun ke tahun jumlah yang berkurban semakin banyak sehingga dapat memenuhi warga sekitar maupun duafa yang hadir tanpa kupon. Dan tak kalah pentingnya para ibu-ibu memasak untuk konsumsi pagi, siang dan sore hari untuk seluru panitia, juga para remaja mendistribusikan makanan, minuman kepada panitia yang sedang bekerja secara simultan, sehingga tampak rasa kebersamaan umumnya serta ukhuwah yang sangat baik.Admin

Jumat, 06 Februari 2009

Terbelahnya Laut oleh Nabi Musa AS

(disampaikan sebagai bahan diskusi dalam Pengajian dwi-pekanan MIIAS 20 Januari 2008, di Religious Center Flinders University, Adelaide)

Lalu Fir’aun dan balatentaranya dapat menyusul mereka pada waktu matahari terbit. Maka ketika kedua golongan itu saling melihat, berkatalah pengikut-pengikut Musa, “kita akan benar-benar tersusul”. Musa menjawab, “sekali-kali tidak akan tersusul”. Sesungguhnya Tuhanku bersamaku. Dia akan memberi petunjuk kepadaku. Lalu kami wahyukan kepada Musa, “Pukullah laut itu dengan tongkatmu”. Maka terbelahlah lautan itu, dan setiap belahan seperti gunung yang besar. Dan di sanalah Kami dekatkan golongan yang lain. Dan Kami selamatkan Musa dan orang-orang yang bersamanya. Kemudian kami tenggelamkan golongan yang lain. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat suatu tanda kebesaran Allah, tetapi kebanyakan tidak beriman. (Asy-Syu’ara: 60-67)
Kemarin, tepatnya 19 Januari 2008 bertepatan dengan tanggal 10 Muharram 1429 Hijriah. Momen penting yang selalu diperingati oleh ummat Islam sebagai Hari Asyura yang dipercayai sebagai momen pada saat mukjizat (miracle) diberikan Allah SWT kepada rasul-rasul. Salah satunya adalah hari pada saat Nabi Musa AS dan kaum Israil meloloskan diri dari kejaran balatentara Fir’aun melalui sebuah peristiwa yang menakjubkan yakni jalur pelarian Nabi Musa AS dan kaumnya di sekitar Laut Merah terbelah dan memungkinkan untuk disebrangi guna menuju ke The Promised Land. Kaum Yahudi memperingati The Exodus sebagai Passingover.
Peristiwa terbelahnya Laut Merah merupakan peristiwa yang luar biasa. Hal ini merupakan mukjizat dari Nabi Musa AS yang wajib kita percayai sebagai bagian dari iman. Namun, peristiwa mukjizat tersebut juga dapat dipahami dan dijelaskan dari perspekstif sains. Hipotesis yang bisa dijadikan dasar adalah bahwa segala peristiwa yang Allah SWT berikan kemuliaan (miracle) sebenarnya tidak akan pernah lepas dari proses alam yang mahakompleks sebagai bagian dari sunnatullah. Ketika itu terjadi, peristiwanya bisa dijelaskan dalam berbagai teori ilmiah, namun momentum dan tempat terjadinya merupakan mukjizat yang Allah SWT sendiri berikan khusus bagi hamba yang dikehendaki-Nya.
Berikut akan dipaparkan berbagai teori ilmiah mengapa laut bisa terbelah pada saat Nabi Musa AS dan Kaum Israil menyebranginya.
Modeling of the Hydrodynamic Situation During the Exodus
Dengan menggunakan persamaan differential matematika, dua peneliti Rusia berupaya membuat pemodelan tentang kondisi ketika gelombang laut terpisah (Stolyarova, 2004). Naum Volzinger dan Alexei Androsov, mendasarkan pemodelan mereka dengan keterangan-keterangan di Kitab Old Testament dan Torah, termasuk keterangan bahwa pada saat itu terdapat gugusan karang yang jaraknya dekat dengan permukaan laut.
Dalam pemodelan hidrodinamik, diadakan simulasi berapa kecepatan angin yang diperlukan dan kekuatan badai yang dibutuhkan agar gugusan karang tersebut kering pada saat laut surut. Selain itu, juga disimulasikan berapa lama gugusan karang akan kering dan kapan air laut akan kembali menutupinya (Volzinger and Androsov,2002).
Hasilnya adalah jika angin timur bertiup sepanjang malam dengan kecepatan 30 meter per detik, maka gugusan karang akan kering. Dengan keadaan ini, untuk menyebrangi 7 km gugusan karang, Kaum Israil yang sebanyak 600.000 orang membutuhkan waktu 4 jam. Air laut kembali menutupi gugusan karang setelah 4,5 jam. Ini berarti durasi selama 4,5 jam gugusan karang masih kering.
Dari hasil pemodelan Volzinger dan Androsov, diketahui bahwa dibutuhkan angin berkecepatan 30 m per detik agar gugusan karang menjadi kering dan bisa disebrangi. Kecepatan 30 m per detik berarti 108 km/jam. Dalam skala Beaufort, kecepatan angin 108 km/jan sudah dapat dimasukkan dalam kategori Storm yang minimal mencapai skala 10 dengan kecepatan diatas 89 km/jam dengan durasi 12 hingga 1200 jam. Kecepatan 108 km/jam ini masih di bawah kecepatan minimal “ Tropical Cyclone (Hurrycane)” yang mencapai 118 km/jam dan “Tornado” (177 km/jam).
Penelitian Volzinger dan Androsov (2002) menyatakan terbelahnya laut Merah ketika Nabi Musa AS bereksodus dimungkinkan, setelah memprediksi karakteristik hidrodinamika dan berdasarkan pemodelan numerik berbasis persamaan differential matematika. Namun, pertanyaan yang bisa dikemukakan dalam hal ini adalah apakah peristiwa Laut Merah terbelah bisa terulang. Volzinger dan Androsov menyatakan bahwa gugusan karang laut yang ada telah bergeser jauh dari permukaan laut. Jadi tidak lagi memungkinkan (Stolyarova, 2004).
Akan tetapi, penelitian Volzinger dan Androsov masih berbasis simulasi komputer, dan belum dijabarkan dalam studi kasus, atau dalam eksperimentasi laboratorium. Selain itu, Volzinger dan Androsov (2002) tidak menejalskan berapa ketinggian gelombang yang terjadi akibat hembusan angin 108 km/jam. Padahal, dalam Qur’an disebutkan bahwa ketika laut itu terpisah, terjadi dinding gelombang setinggi bukit (Asy-Syuara:65).
Patut dicatat, mengenai gugusan karang lokasi penyebarangan Nabi Musa AS juga perlu dipertanyakan. Hingga kini, lokasi dimana Nabi Musa AS menyeberangi laut Merah juga masih dalam perdebatan para arkeolog, ini akan dijelaskan pada bagian berikutnya. Pertanyaan lain yang bisa dikemukakan adalah apakah angin 108 km/jam memungkinkan manusia untuk berlari sejauh 7 km. Dan apakah dalam beberapa dokumen sejarah, memang terjadi angin sekuat itu? Dalam kitab Eksodus, dikatakan pada saat itu terjadi kolom-kolom awan dan kilat. Apakah ini memiliki kemiripan dengan tanda-tanda storm (badai)?
Lokasi terjadinya pelarian Nabi Musa AS ketika eksodus dapat ditemui dari Kitab Exodus 14:2, yakni tempat sebelum Pi-Hahiroth (antara Migdol dan laut) dan diseberangnya adalah Baal-zephon. Tiga tempat ini belum diketahui secara pasti. Namun banyak yang percaya bahwa tempat itu berada disekitar Reed Sea (bukan Red Sea) dekat Kota Suez sekarang, sebelah utara Teluk Aqaba.
Beberapa teori yang mengatakan bahwa tempat tersebut ada di sekitar Sabhat al Bardawil (sebuah lagoon di utara Semenanjung Sinai). Lokasi ini ada dalam Peta (Gambar-1) di bawah yang menunjukkan gap sempit antara pantai Mesir dan Arab Saudi di sekita Teluk Aqaba yang diyakini merupakan crossing place Nabi Musa AS. Hal ini diperkuat dari morfologi 3D dasar lautan disekitar Teluk Aqaba dimana terdapat dataran yang relatif lebih dangkal (Gambar-2 dan 3) dibandingan pada daerah yang lain yang lebih curam dan dalam. Jika ini ada kemiripan dengan apa yang dimaksud dalam Kitab Taurat dan asumsi Nauman dan Andorsov (2002) sebagai daerah karang yang dangkal.
Selain itu di lokasi itu pernah ditemukan juga fakta arkeologi berupa roda Chariot (kendaraan Perang semasa Fir’aun) oleh Ron Wyatt dan Jonathan Gray (Kovacs,2003). Meskipun masih disangsikan oleh Richard Rives Roda ini sempat diukur usianya melalui radiasi karbon. Nassif Mohammed Hassan menyatakan roda tersebut berasal dari dinasti ke-18 Kerajaan Mesir Kuno, atau dengan kata lain roda ini pernah digunakan sekitar 1400 SM. Sayangnya, keberadaan roda ini hanya diketahui sekitar tahun 1970-an. Hingga kini upaya untuk menemukan lokasi yang tepatnya tidak dilaksanakan (Kovacs,2003).
Lokasi crossing Musa AS di sekitar Teluk Aqaba juga dibenarkan oleh Colin Humpreys (2003). Selian Teluk Aqaba, Humpreys juga menyakini bahwa tempat Nabi Musa AS menerima Ten Commandments berada di Mount Sinai yang sekarang disebut Jabal El Musa, di daerah Arab Saudi sekarang. Lennart Moller dari Karolinska Institute in Stocholm juga mendukung pendapat Humpreys, namun dia tidak sependapat dengan Teori angin yang bisa membelah lautan.
Mengenai angin yang kuat, ternyata dapat diperoleh keterangan dari Kitab Perjanjian lama Exodus 14:21, dan dari tradisi Yahudi The Song of the Sea dalam memperingati the Passingover tentang angin dari timur yang bertiup kencang untuk membelah lautan ketika Exodus terjadi.
Volcanic Eruption Santorini dan Tsunami
Teori yang kedua adalah adanya letusan vulkanik Thera yang dahsyat di daerah Santorini, sebuah kepulauan Yunani, 500 mil utara Delta Sungai Nil. Letusan terjadi diperkirakan pada 1600 SM, terbesar dalam sejarah. Effek dari letusan vulkanik Santorini dapat dirasakan hingga ke sungai Nil, menimbulkan “the 10 plagues” (wabah penyakit di Mesir), kegagalan panen di Cina, dan konon menenggelamkan kota legenda “Atlantis” (La Moreaux, 1995; Foster et.al, 1996, Davis, 1990, BBC On-Line, 2007).
Dalam simulasi komputer, diestimasi bahwa letusan Thera telah meng-kolapskan kepulauan Santorini dan telah menjadi trigger bagi terjadinya mega-tsunami berupa gelombang setinggi 600 feet atau sekitar 200 meter, bergerak dengan kecepatan 400 mil per jam ( Moses, BBC One,2002). Floyd Mc Coy, ahli tsunami, mengatakan bahwa tsunami ini telah yang menyebabkan kehancuran dasar laut Mediterrania dan menyebabkan sedimentasi. Simulasi komputer melacak bahwa penyebaran sedimen menjadi bukti bahwa gelombang tsunami Santorini telah mencapai delta Sungai Nil.
Pertanyaanya adalah dapatkah tsunami membelah the Reed Sea (bukan Laut Merah yang banyak diyakini orang, berada di sekitar Kota Suez Mesir)? Floyd McCOy menyatakan bahwa sebuah mega tsunami ini bisa jadi menyebabkan lautan mengering karena dari prosesnya, mega tsunami akan menyerap trilyunan gallon air dari pesisir pantai, sungai dan danau. Sebagai akibat, terjadilah pengeringan laut di sekitar pesisir selama 2 jam. Temuan ini tidaklah jauh berbeda dari kasus Tsunami di Mindoro Filipina tahun 1994. Ketika itu, di Mindoro, terjadi Gempa bumi yang menciptakan retakan yang sangat besar di dasar danau Mindoro sepanjang kira-kira 1 mil. Air di danau kemudia terhisap ke dalam retakan tersebut sehingga danau itu pun menjad kering. Seorang saksi mata menyatakan ia dapat berjalan di atasnya. Beberapa waktu kemudian, tsunami datang dan menyapu sebuah perahu-perahu yang totalnya berbobot kira-kira 6000 ton. Kekuatan tsunami Mindoro sangat jauh di bawah tsunami Santorini (Moses, BBC One, 2002), sehingga dapatlah dibayangkan berapa kekuatan Mega Tsunami Santoro. Keyakinan McCOy juga serupa dengan Professor Costas Synolakis, seorang ahli tsunami.
Pertanyaan selanjutnya, apakah benar tsunami Santorini benar-benar se-momen dengan Nabi Musa membelah lautan? Cameron dan Simcha Jacobovici, produser film dari Kanada mengklaim bahwa letusan Thera benar-benar terjadi persis ketika Musa AS membelah laut Reed. Mereka percaya bahwa letusan ini juga menjadi penyebab dari The 10 Plagues sebagaimana di nukilkan di Bible.
Mengenai The 10 plagues,seorang Epidemiologist, Dr. John Marr percaya bahwa letusan Thera lah yang menjadi penyebabnya berdasarkan kasus serupa ketika St Helena meletus pada 17 Mei 1980 (BBC One, 2002). Menurutnya, debu vulkanik bisa menjadi penyebab berbiaknya jamur beracun di Sungai Nil. Daniel Stanley, seorang oceanographer, melakukan pengeboran sampel di delta Sungai Nil. Ia mendapatkan debut-debu vulkanik berkaitan dengan letusan. Mike Rampino, seorang ilmuwan dari New York University membuat simulasi komputer untuk melihat bagaimana efek dari Letusan Thera. Didapatkan bahwa telah terjadi perubahan cuaca yang signifkan, temperatur turun sekitar 2o celcius. Curah hujan berkurang. Proses ini menjadi mata rantai dari turun drastinya ekologi sungai Nil ketika itu dan tentunya bisa jadi akan menimbulkan wabah penyakit.
Selain the Plagues, dari Bible diceritakan bahwa ketika Musa AS memimpin eksodus, Tuhan mengarahkankannya dari asap di waktu siang dan api di waktu malam. Menurut beberapa ilmuwan, ini bisa diperkirakan sabagai kolom asap dan kilat dari letusan Thera.
Namun dari hasil radio karbon pengukuran letusan Thera, dipastikan letusan terjadi sekitar 1600 SM, berbeda 150 tahun dari perisitiwa Exodus Nabi Musa AS yang diperkirakan sekitar 1450 SM (Bennet, 1963). Kesimpulan ini juga didukung oleh La Moreaux (1995), dan Phillips, G (2003). Selain itu, dari kronologi peristiwa, jelas ada kerancuan antara kapan terjadinya the Plagues, Letusan Thera, dan the Exodus.
Kesimpulan
Terbelahnya lautan dalam proses kejadian Nabi Musa AS memimpin eksodus kaum Israil dari kejaran balatentara Fir’aun dapat dijelaskan melalui sains, paling tidak sebagai pendekatan untuk memahami bagaimana Allah SWT tetap menjaga mahakompleksnya alam semesta dan memberikan keistimewaan kepada hamba yang dikehendakinya. Harun Yahya mengatakan bahwa Jika Allah SWT menghendaki, keajaiban bisa saja terjadi jika kondisinya memungkinkan yang dalam kasus Nabi Musa AS, dimana kecepatan angin, waktu dan tempat mendukung proses terjadinya. Keajaiban dalam peristiwa ini adalah kejadian laut mengering tepat terjadi ketika Nabi Musa AS dikejar-kejar Fir’aun. Ketika itu, pengikut Nabi Musa sudah yakin mereka akan dapat terkejar, kemudian Nabi Musa AS menjawab “Tidak, Allah bersama kita dan akan meberi petunjuk bagi kita (Asy-Syuara : 61-62). Keajaiban kedua adalah proses terbelahnya laut ketika Nabi Musa AS melakukan eksodus tidak akan mungkin terulang. Manusia hanya bisa menjelaskannya dari sebuah simulasi computer, sebuah generalisasi berbasis asumsi yang masih merupakan pendekatan. Beberapa hasil penelitian metode numeric mereka sebaiknya dapat ditindak lanjuti dengan penelitian secara empirical method, atau melalui eksperimentasi di laboratorium, kiranya mungkin menjadi rekomendasi untuk penelusuran lebih lanjut.

Rabu, 04 Februari 2009

SEJARAH YAHUDI

Orang yahudi adalah keturunan Israil. Tafsir Ibnu Katsier, Al-Qurtubi, dan Jalalain, israil adalah Nabi Ya'kub. Jadi bani israil adalah keturunan Nabi Ya'kub. Menurut catatan KH. Munawar Khalil tahun 1800 SM, Nabi Ya'kub pindah dari Kan'an (Palestina) bersama cucunya ke Mesir. Yaitu setelah Nabi Yusuf as, puteranya menjabat sebagai raja di Mesir. Kemudian nabi Ya'kub wafat pada tahun 1686 SM, disusul nabi Yusuf pada tahun 1935 SM. Meskipun bani israil tetap tinggal di Mesir hingga 300 tahun lamanya. Setelah itu mereka hidup dibawah kekuasaan Fir'aun, mereka ditindas, dibunuh dan diintimidasi. Akhirnya berkat pertolongan nabi Musa mereka berhasil keluar dari Mesir dan kembali ke Palestina (QS. Al-Baqarah 49-50). Setelah nabi Musa wafat, pimpinan diserahkan kepada nabi Ilyas as, selanjutnya kepada nabi Ilyasa as. Ssetelah nabi Ilyasa wafat mulailah keadaan dan kehidupan mereka menjadi kacau balau, kocar kacir dan tidak karuan. Ajaran Taurat mulai mereka tinggalkan sehingga mereka menjadi lemah, rendah dan hina dina. Untung mereka memiliki pemimpin yang gagah berani bernama Samuel. Lalu Samuel menunjul Shawel untuk mengendalikan pemerintahan. Setelah Shawel wafat, kemudian digantikan oleh nabi Dawud as. Raja Dawud memegang kerajaan kira-kira pada tahun 1058 s/d 1017 SM. Selanjutnya bani israil hidup dibawah kerajaan nabi Sulaiman. Pada masa ini, bani israil hidup damai, makmur dan sentosa. Yaitu lebih kurang 400 tahun lamanya. Setelah nabi Sulaiman wafat, kerajaan mereka terbagi menjadi dua. Dan kerajaan Yahudi dengan ibukota Darus Salam (Yerusalem).
Tahun 722 SM, kerajaan israil jatuh ke tangan raja Salmannasar. Dan tahun 586 SM, kerajaan yahudi diserbu raja Nabukadnesar. Lalu pada tahun 539 SM raja Cyprus dari Persia menaklukkan Babilonia. Tidak berapa lama bangsa Mesir berhasil merebut Negara kaum yahudi dari kekuasaan bangsa Persia. Selanjutnya mereka ditaklukkan oleh bangsa Romawi dengan rajanya Augustus. Pada masa itulah nabi Isa as dilahirkan. Dalam kekuasaan Mesir dan Romawi itulah, bani israil mengalami berbagai penderitaan dan kesengsaraan. Pada tahun 70 SM mereka berupaya melakukan pemberontakan namun gagal. Justru akhirnya mereka diperbudak dan diusir dari negerinya oleh raja Romawi (Titus). Mulailah mereka hidup terlunta-lunta diberbagai negeri (diaspora). Sebagian mengembara dan menetap di semenanjung Arabia. Diantaranya adalah suku besar Yahudi yang tinggal di Yatsrib (Madinah). Yaitu bani Qaniuqa, bani Nadhir dan bani Quraizhah.

Di kota Madinah inilah mereka menunggu kedatangan Nabu terakhir yang diharapkan dapat membantu membangkitkan kejayaan mereka kembali. Namun sifat iri dan dengkinya justru mereka memusuhi Rasulullah. Disebabkan nabi Muhammad bukan keturunan israil. Di Madinah mereka menguasai pusat-pusat ekonomi dan bisnis. Dengan kelicikannya tiada henti-hentinya memprovokasi dan mengadu domba suku Aus dan Kazraj agar selalu ribut dan perang.


KOMPETENSI YAHUDI

Rasulullah dan sahabatnya memiliki kompetensi yang luar biasa. Mulai dari tabligh, amanah, fathonah dan Sidiq. Yahudi justru kebalikannya. Yaitu memiliki kompetensi inti yang membawa kepada kerusakan, perkelaian dan kehancuran.

Pertama Iri dan Dengki.

Kedua, Membunuh dan mengusir kaumnya sendiri, yahudi adalah pembunuh berdarah dingin. Mereka siap membunuh siapa saja orang yang bukan kelompoknya, bahkan sesama yahudi juga saling usir dan membunuh.

Ketiga, Bakhil, pelit dan medit, sangat cinta pada dunia sehingga mereka ingin hidup ribuan tahun.


KESIMPULAN:

menurut Imam Al-Qurtubi dan Imam Ibnu Katsier, orang yahudi adalah orang yang RAKUS, LOBA, PELIT DAN MEDIT. Waspadai orang yang mempunyai karakter diatas. Semoga manfaat.

HASAD DAN BAHAYANYA

Saudaraku,........ketahuilah bahwa penyakit hasad alias iri,...alias dengki menimbulkan bahaya sebagai berikut:


Pertama:
Menyerupai orang kafir yang selalu mendengki kaum muslimin atas karunia Allah kepada mereka berupa agama yang benar. Allah berfirman "Sebagian besar ahli kitab menginginkan agar mereka dapat mengembalikan kamu kepada kekafiran setelah kamu beriman, karena dengki yang timbul dari diri mereka sendiri, setelah nyata bagi mereka kebenaran. maka maafkanlah dan biarkanlah mereka, sampai Allah mendatangkan perintah-Nya (yaitu izin memerangi orang-orang kafir). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segalanya" (Al-baqoroh 2:129)

Kedua:
Terhalang untuk meraih kesempurnaan iman. Sabda Rasulullah "Tidak sempurna iman salah seorang diantara kamu hingga dia mencintai saudaranya sebagaimana dia mencintai dirinya sendiri" (HS: Bukhori Muslim)

Ketiga:
Akan memakan kebaikan-kebaikan sebagaimana api memakan kayu bakar. Umumnya orang yang hasad akan berbuat zolim kepada orang-orang yang didengkinya dengan cara menyebut-nyebut kejelekan atau kekurangan orang tersebut bahkan kalau perlu dengan bumbu-bumbu kedustaan dan fitnah agar orang lain ikut membencinya.
Sabda Rasulullah:"Taukah kamu siapakah Muflis (orang yang bangkrut) itu..?, Para sahabat mengatakan "Al-Muflis dalam pandangan kami adalah orang yang tidak memiliki lagi dirham dan barang perhiasan", Maka Rosul bersabda; "Sesungguhnya Al-Muflis dari kalangan umatku akan datang pada hari kiamat dengan membawa pahala shalat, puasa, zakat, tetapi ia datang dalam keadaan pernah mencaci maki ini, telah menuduh zina ini, telah makan hartanya ini, telah membunuh ini, dan telah memukul ini maka orang yang terzholimi itu akan dibayar dengan kebaikan dari orang yang mendzoliminya. Apabika kebaikannya kebaikannya telah habis sebelum terbayar apa yang menjadi hak orang yang terzholimi itu maka diambillah dosa-dosa orang yang terzholomi lalu dipikulkan kepadanya kemudian ia dilempar ke neraka".

Keempat:
Membuka pintu perpecahan dan permusuhan di kalangan kaum muslimin.

Kelima:
Orang yang hatinya terjangkit penyakit dengki/hasad, hidupnya selalu menderita. Setiap ia mendengar atau melihat orang yang didengkinya semakin baik hidupnya, maka ia akan bersedih, berduka dan dunia yang ia tempati semakin terasa sempit dan menyesakkan dada.

Keenam:
Hasad termasuk akhlak tercela dan banyak membawa bahaya bagi pemiliknya dan bisa merusak kehidupan orang lain.

Ketujuh:
Hasad menghalangi pemiliknya dari berbuat amal kebaikan dan perkara yang bermanfaat. ia mengisi waktu dan kesempatan hanya untuk mencari cara mengalahkan orang yang didengkinya. Ia akan merasa bahagia jika orang yang di dengkinya mendapatkan musibah, kecelakaan atau kematian.

7 SUNNAH NABI SETIAP HARI

MARI KITA RAIH AMPUNAN, RAHMAT SERTA RIDHA ALLAH DENGAN MENGAMALKAN:
1. Dirikan Shalat Tahajud
2. Baca Al-qur'an serta pahami maknanya
3. Shalat Subuh di Masjid
4. Laksanakan Shalat Dhuha
5. Perbanyak Sedekah
6. Selalu Menjaga Wudhu
7. Perbanyak Istighfar