Minggu, 27 Desember 2015

MAULID NABI MUHAMMAD SAW

 

Ciputat, 27 Desember 2015. Makna Maulid Nabi yang dalam dunia kita terus diperingati setiap tanggal kelahiran beliau (setiap tanggal 12 Rabiul Awwal) bukan lagi sebuah kesemarakan seremonial belaka, tapi sebuah momen spiritual untuk mentahbiskan beliau sebagai figur tunggal yang mengisi pikiran, hati dan pandangan hidup kita. Dalam maulid kita tidak sedang membikin sebuah upacara, tapi perenungan dan pengisian batin agar tokoh sejarah tidak menjadi fiktif dalam diri kita, tapi betul-betul secara kongkrit tertanam, mengakar, menggerakkan detak-detak jantung dan aliran darah ini. Arti Maulid Nabi Kata Maulidd berasal dari bahasa Arab yang beratrtilahir, peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw merupakan suatu tradisi yang berkembang setelah Nabi SAW wafat, dengan di peringatinya Maulid Nabi Saw ini yang merupakan suatu wujud ungkapan rasa syukur dan kegembiraan serta penghormatan kepada sang utusan Allah karena berkat jasa beliau ajaran agama islam sampai kepada kita Selain sebagai ekspresi rasa syukur atas kelahiran Rasulullah SAW., substansi dari peringatan Maulid Nabi adalah mengukuhkan komitmen loyalistas pada beliau. Setidaknya, ini terwujud dengan beberapa hikmah,

Hikmah Perayaan Maulid Nabi 1. Peringatan Maulid Nabi SAW mendorong orang untuk membaca shalawat, dan shalawat itu diperintahkan oleh Allah Ta’ala, “Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kalian untuknya dan ucapkanlah salam sejahtera kepadanya.” (QS Al-Ahzab: 56). 2. Peringatan Maulid Nabi SAW adalah ungkapan kegembiraan dan kesenangan dengan beliau. Bahkan orang kafir saja mendapatkan manfaat dengan kegembiraan itu (Ketika Tsuwaibah, budak perempuan Abu Lahab, paman Nabi, menyampaikan berita gembira tentang kelahiran sang Cahaya Alam Semesta itu, Abu Lahab pun memerdekakannya. Sebagai tanda suka cita. Dan karena kegembiraannya, kelak di alam baqa’ siksa atas dirinya diringankan setiap hari Senin tiba). Demikianlah rahmat Allah terhadap siapa pun yang bergembira atas kelahiran Nabi, termasuk juga terhadap orang kafir sekalipun. Maka jika kepada seorang yang kafir pun Allah merahmati karena kegembiraannya atas kelahiran sang Nabi, apalagi anugerah Allah bagi umatnya yang beriman dan bertakwa. 3. Meneguhkan kembali kecintaan kepada Rasulullah SAW.


Bagi seorang mukmin, kecintaan terhadap Rasulullah SAW. adalah sebuah keniscayaan, sebagai konsekuensi dari keimanan. Kecintaan pada utusan Allah ini harus berada di atas segalanya, melebihi kecintaan pada anak dan isteri, kecintaan terhadap harta, kedudukannya, bahkan kecintaannya terhadap dirinya sendiri. Rasulullah bersabda, “Tidaklah sempurna iman salah seorang dari kalian hingga aku lebih dicintainya daripada orangtua dan anaknya. (HR. Bukhari).” 4. Meneladani perilaku dan perbuatan mulia Rasulullah SAW. dalam setiap gerak kehidupan kita.


Allah SWT. bersabda : “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah. (QS. Al-Ahzab: 21)” Kita tanamkan keteladanan Rasul ini dalam keseharian kita, mulai hal terkecil, hingga paling besar, mulai kehidupan duniawi, hingga urusan akhirat. Tanamkan pula keteladanan terhadap Rasul ini pada putra-putri kita, melalui kisah-kisah sebelum tidur misalnya. Sehingga mereka tidak menjadi pemuja dan pengidola figur publik berakhlak rusak yang mereka tonton melalui acara televisi. 5. Melestarikan ajaran dan misi perjuangan Rasulullah, dan juga para Nabi. Sesaat sebelum menghembuskan nafas terakhir, Rasul meninggalkan pesan pada umat yang amat dicintainya ini.

Beliau bersabda : “Aku tinggalkan pada kalian dua hal, kalian tidak akan tersesat dengannya, yakni Kitabullah dan sunnah Nabi-Nya sallallahu alaihi wa sallam” (HR. Malik).

DKM Al-Muhajirin telah mengadalan kegiatan tersebut dengan Tema sebagaimana diatas, sebagai penceramah Ust. Hj. Lulung Ummu Mumtaza. Acara diawali dengan dzikir Yasin dan pembacaan Rawi. Sebagai MC pada acara tersebut dr. Dian Oudjo dan dr. Aulia Pudjo. Pada kesempatan tersebut Sekretaris Keluarahan Bpk. Mamat SE, MM sempat hadir dan memberikan sambutan terkait dengan administrasi kependudukan, kewilayahan dan himbauan kepada remaja untuk aktif di kegiatan DKM. Juga dimeriahkan oleh grup rebana Ibu-Ibu. Jumlah jama'ah yang hadir cukup luar biasa yaitu sekitar 650 jama'ah dari berbagai majlis ta'lim. Semoga kita semua dapat meneladani Rosul sebagai pimpinan kita yakni Kanjeng Nabi Besar Muhammas, SAW. 

Senin, 21 Desember 2015

KKN SANTRI AL-HIKMAH BREBES

Ciputat, 23 Desember 2015. DKM Al-Muhajirin Komplek Departemen Kesehatan Kelurahan Sawah Ciputat pada tanggal 17 sd 24 Desember 2015 telah menerima para santri dari pondok pesantren Al-Hikmah Brebes Jawa Tengah. Para santri melakukan kegiatan berupa praktek langsung di masyarakat terumata di masjid-masjid yang ada di wilayah Kelurahan Sawah.
Add caption
Kegiatan para santri dimulai dari pagi hari berupa pesantren kilat bagi putra-putri warga komplek dan sekitarnya, dan sore hari diikuti para murid PAI. Malam hari ba'da magrib mereka melakukan sholat berjama'ah dilanjutkan dengan Tausiah. Ba'da Isya mereka dikumpulkan di ruang TPA untuk mendapatkan pelajaran dari pengurus DKM, hari pertama diisi oleh pembina DKM Bapak H. Iskandar Malkiwi, SKM, MM dengan materi PHBS, pada hari kedua diisi oleh Bapak H. Chairudin Hasim, SKM, M.Si dengan materi tentang Ekonomi Pesantren dan hari terakhir diisi oleh ketua DKM Bapak H. Pudjo Hartono, MPS. dengan materi Ilmu Gizi Seimbang.