Sabtu, 25 September 2010

HALAL BI HALAL

Pada tanggal 29 September 2010, DKM Al-Muhajirin menyelenggarakan Halal Bi Halal sekaligus pembukaan pengajian bagi kaum Bapak. Ibu, dan Remaja. Pengurus DKM AL-Muhajirin pada setiap peringatan PHBI, maupun event tertentu mencoba memberikan pelayanan yang terbaik kepada para jama'ah, terbukti pada kesempatan penutupan pengajian menghadirkan penceramah kondang dari Majlis Dzikir Nurul Mustofa, dan pada pembukaan kemarin menghadirkan Kyai Besar pimpinan Pondok Pesantren Tebar Iman, Bpk KH. Cholisuddin Yusa, SQ, MA. pada kesempatan tersebut Bapak Kyai menyampaikan makna hakiki setelah mengarungi masa pendidikan selama bulan ramadhan, apakah makna tersebut tersimpan dalam hati sehingga tampak pada sebelas bulan kedepan...?
RAMADHAN
Yang pertama adalah Taqwa, ciri dari taqwa yang melekat purna ramadhan adalah Khauf yaitu takut kepada Allah SWT dengan ditandai; merasa segala ibadah yang telah dilakukan merasa sedikit walau pada bulan tersebut qiyamul lail, tadarus sedekah dilakukan; lalu keinginan untuk beribadah semakin tambah dan merasa kurang; kemudian tingkat kesabarannya meningkat. Merasa banyak dosa walaupun dosa kecil, seorang yang saleh tidak melihat dosa besar atau kecil tetapi melihat kepada siapa dia berbuat dosa. Merasa hina dihadapan Allah SWT dan merasa rendah hati dihadapan manusia, serta tidak menyepelekan dosa walaupun dosa kecil. Untuk jika datang bulan ramadhan jangan dijadikan TUGAS sebab selesai tugas ya sudah selesai kembali kepada semula.
Yang kedua, menaruh harapan yang tinggi, optimis (Roja) bahwa segala amal perbuatan akan mendapat ganjaran yang luar biasa, sebagai wujudnya ilmu, harta dibuat berjuang di jalan Allah SWT, menjadikan waktu lebih manfaat, dan selalu baik sangka kepada Allah.
Yang Ketiga, Khuf atau cinta kepada Allah SWT, yaitu mudah mengorbankan segala sesuatu kepada Allah, sebagai contoh pada tengah malam saat rasa kantuk luar biasa, masih bisa menghadap dan bermunajat kepada Allah SWT.

IDUL FITRI
Menurutnya yang berhak merayakan idul fitri adalah mereka yang telah menjalankan ibadah di bulan ramadhan dengan sebenarnya, yaitu puasa pada siang hari, tarawih, tadarus dll. Sebab makna idul fitri kembali kepada fitrohnya.
HALAL BI HALAL
Rosulullah mengajarkan kepada kita per erat silaturahmi, sambung persaudaraan sebab didalamnya terdapat manfaat yang luar biasa dan dihadapan Allah akan mendatangkan keberkahan dalam kehidupan di dunia yang akan membawa keselamatan sampai di akhirat. Yang pada intinya jangan putuskan silaturahmi, dan maafkan orang mempunyai salah pada kita, bisakah kita memberi maaf kepada orang yang memaki-maki kita..?

Yang terakhir dalam ceramahnya, Bapak Kyai berpesan bahwa janganlah TAQWA sebagai hiasan tetapi jadikanlah pakaian, dan apapun yang telah kita lakukan selalu berdo'a sebab kekuatan hamba kepada Allah SWT hanyalah melalui do'a.

Acara diatas dimulai dengan sambutan oleh ketua DKM Al-Muhajirin Bapak H. Pudjo Hartono, MPS, yang menyampaikan terimakasih atas kerjasama selama ini dan mohon maaf bila ada kekurangan, juga beliau berpesan melalui makna hari raya mengambil istilah KETUPAT atau disingkat KUPAT. Kupat adanya hanya pada saat hari raya entah bagaimana awal mulanya bahwa upat terdiri dari siku papat (sudutnya ada empat) terkait dengan hari raya tersebut kupat mempunyai makna, Lebaran (membuka lebar-lebar hati kita memberi dan meminta maaf), Luberan (agar kebaikan yang melebih akan membawa berkah), Liburan (dengan adanya liburan pada saat hari raya bisa silaturahmi kepada sanak famili, orang tua) , Leburan (bisa melebur dosa dan kesalahan antar sesama). Sekret DKM Al-Muhajirin

Tidak ada komentar: